Etika Berbicara Dengan Orang Lain Terutama Pimpinan


Bicara merupakan media komunikasi dan juga interaksi paling efektif dalam kehidupan manusia. Bicara merupakan komunikasi langsung paling cepat dan juga yang sangat mudah untuk di lakukan, selain itu bicara bisa langsung di mengerti dan memiliki dampak besar terhadap orang lain (lawan bicara).
Melalui berbicara kita bisa menyampaikan maksud dan keinginan kita kepada orang lain, melalui bicara kita bisa membuat sebuah perubahan besar seperti yang dilakukan oleh Bung Karno dalam pidato pidatonya yang luar biasa “membangkitkan”.
Saking besarnya dampak yang di akibatkan oleh ucapan kita sehingga kita harus menjaga benar kata kata yang keluar dari mulut kita, mungkin anda masih ingat istilah “mulut mu harimau mu”. Istilah tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan betapa besar pengaruh kata kata yang keluar dari mulut kita.
Bicaralah yang baik atau lebih baik diam
Agama menganjurkan kita agar senang tiasa menjaga lisan kita, dan hanya berbicara pada hal yang baik baik saja, atau jika memang tidak ada hal yang baik untuk dibicarakan maka lebih baik diam.
Sayangnya sekarang ini sudah banyak orang terutama anak muda yang melupakan atau mengabaikan etika dalam berbicara. apa saja etika dalam berbicara, berikut ini ulasannya.


Etika Dalam Berbicara Dengan Orang Lain Terutama Terhadap Pimpinan :

etika dalam berbicara

1. Jaga Fokus dan Kontak mata

Menjaga Kontak mata akan membuat lawan bicara anda percaya bahwa anda memperhatikan, tertarik dan mendengarkan. Sehingga merasa percaya untuk mengutarakan semua apa yang ingin di bicarakan, kontak mata juga bisa mencegah anda “melewatkan” informasi atau hal hal penting yang sedang dibicarakan. Terutama saat Mengobrol Dengan Rekan Bisnis, Jagalah Kontak Mata Anda dan Perhatikan Wajah Mereka Sebab dari Situlah Timbul Rasa Saling Percaya dan Saling Menghargai.
Fokus pada pembiacaraan juga akan membuat anda mampu menyerap informasi lebih baik sehingga secara tidak langsung akan menjadikan anda lebih “cerdas” di bandingkan mereka yang pikirannya ngelantur kemana mana saat diajak bicara.

2. Antusias

Siapa sih orang yang tidak senang berbicara dengan orang yang antusias?
Antusias bukan berarti over aktif dalam komunikasi (atau cerewet) ya. Antusias bisa juga kok di perlihatkan dengan cara mendengarkan secara seksama, memberikan tatapan mata berbinar yang menunjukan ketertarikan saat mendengarkan lawan bicara anda.
Jangan menunduk, celingukan, menatap dengan mata kosong. Kalau  mendengarkan saja anda tidak bisa, bagaimana membuat pimpinan anda percaya anda mampu untuk mengemban tugas tugas dengan baik.

3. Bicara Seseuai Realita

Pernah dengar istilah tong kosong nyaring bunyinya?
Maksudnya adalah kita harus mampu berbicara sesuai dengan ilmu yang kita  punya, jangan bicara terlalu besar atau bicara bohong karena bukannya membuat orang lain percaya, berbicara omng kosong dan meninggi malah akan menjatuhkan harga diri anda di depan orang orang.
Kata kata yang keluar dari mulut, itu cerminan dari watak orang yang berbicara, sehingga kita harus berhati hati benar terutama ketika berbicara agar jangan kelihatan bodoh di mata orang.

4. Jangan bicara arogan

Meskipun kita punya ilmu setinggi langit, seluas samudra kita harus tau dengan siapa kita berbicara.
Kita kan bisa mengira ngira dengan siapa kita berbicara, meskipun kita merasa kita lebih pintar tapi nggak perlu setiap berbicara kita mengeluarkan semua ilmu dan kepintaran yang kita punya.
Contoh sederhanya saja saat kita berbicara dengan teman yang nggak sekolah, ya kita harus mengimbangi apa yang di bicarakan mereka, jangan malah ngomong tinggi dan bangga karena merasa kita lebih baik dari mereka.
Ingat respect dan rasa hormat itu di dapat dari penilaian orang terhadap kita, bukan berdasarkan omongan yang kita sampaikan kepada mereka.

5. Tunggu Giliran Bicara

Pernah lihat pasar kan?
Dipasar itu semua orang berbicara berbarengan jadi kita nggak tau dan bingung apa sebenernya yang ingin didengerkan lebih dulu, mana yang lebih penting dan mana yang tidak. Jadi  lebih baik mengalahlah biarkan orang lain berbicara lebih dulu. Baru setelah selesai, jika kita merasa harus memberikan jawaban atau memberikan feedback (timbal balik) baru kita gantian berbicara.
Lagian saya yakin anda tau kan gimana rasanya ketika kita belum selesai bicara tapi sudah disela/dipotong orang.


6. Hindari ponsel

Saat berkumpul, berkomunikasi atau berbicara baik itu dengan keluarga, teman teman, terlebih lagi dengan orang lain, selalu usahakan Jangan memainkan HP.
Main Ponsel atau hp Pada Saat Ada  Orang Lain Berbicara Merupakan Bukti Bahwa anda Tidak serius dan Tidak memperhatikan yang di katakan lawan bicara.


7. Jaga Nada suara

Jangan menggunakan intonasi terlalu tinggi dan keras karena takutnya nanti orang tersinggung dan marah karena kata kata kita. Jangan juga berbicara terlalu perlan karena nanti kita akan dianggap lelet, bisik bisik, atau juga lemah dan tidak bertanggung jawab.
Sebisa mungkin gunakan intonasi dan suara yang standard saja, yang penting lawan bicara kita mengerti dan mengangkap poin terkait apa yang kita utaran. 

8. Senyum

senyum adalah lambang dari keramahan, senyum itu ibadah paling murah, dan senyum bisa mencairkan suasanya.
Jadi sesekali tersenyumlah, orang cenderung lebih suka mengajak lawan bicara yang banyak senyum ketimbang orang yang banyak diam.
Tapi senyumnya tetap dalam porsi yang harus di sesuaikan betul dengan keadaan ya.
Jangan malah cengar cengir kayak kuda masuk angin ya. Hehehe

Mungkin itu saja point point penting etika kbicara yang harus di ingat ketika berkomunikasi dengan lawan bicara, terutama pimpinan, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi.

Comments