Tips Cara Memulai Berwirausaha Dari Nol Dengan Aman


Apakah anda benar benar ingin belajar berwirausaha dari nol?
Membuat strategi dan menentukan langkah-langkah yang tepat sebelum memulai Berwirausaha menjadi salah satu kunci utama yang akan menentukan apakah usaha anda berhasil atau tidak nantinya, serta membuat usaha anda mampu bertahan didalam menghadapi persaingan ketat tentunya.
langkah langkah yang tepat sebelum pengambilan keputusan juga akan membantu memudahkan anda mengetahui kelebihan serta kekurangan usaha anda, serta memberikan alternatif solusi bagi anda jika sewaktu waktu menemui kendala di tengah jalan.
Tips Cara Memulai Berwirausaha Aman
Karena memulai berwirausaha tentu sebuah tantangan tersendiri yang cukup banyak menjadi penghalang untuk pemula seperti kita. Terutama karena resiko yang harus di tanggung dirasa cukup besar dan tidak ada jaminan kesuksesan.

Untuk itu mencoba memberikan Tips yang bisa anda terapkan untuk memulai Bisnis anda.


7 Langkah Aman Cara Memulai Berwirausaha :


1. Memikirkan secara matang ide usaha anda

Sebelum anda memutuskan untuk mulai menginvestasikan modal anda, baik itu yang berbentuk fisik seperti materi(uang), properti, barang. Ataupun yang berbentuk non-materi seperti tenaga, waktu dan pikiran. Alangkah lebih baiknya jika anda memikirkan lagi lebih dalam mengenai produk usaha anda.

Hal ini merupakan dasar yang pertama perlu menjadi bahan pertimbangkan adalah terkait dengan kelayakan produk dan jenis usaha anda. Cari tahu apakah produk anda memang layak untuk dijadikan sebuah usaha.
Produk yang layak setidaknya memiki faktor utama 3D, yakni :
  1. Di sukai
  2. Di butuhkan
  3. diterima
apakah produk anda nantinya dibutuhkan, disukai, serta bisa  diterima oleh masyarakat atau tidak.
Jangan sampai anda menghabiskan anggaran besar hanya untuk membuat sebuah produk yang justru sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Kan sia sia hanya menghabiskan sumber daya anda.
Perhitungkan juga perputaran uang dari usaha anda nantinya apakah rodanya akan bergerak cepat, atau justru sedikit lambat. Kalau saya boleh menyarankan lebih baik mengambil untuk yang sedikit tapi pergerakan uangnya cepat di bandingkan uang besar tetapi pergerakannya sangat lambat.

2. Tentukan Calon konsumen/pelanggan spesifik

Maksudnya pelanggan spesifik itu gimana mas?
Saya berikan contoh pelanggan spesifik, misal anda mendirikan parbik baju, kan itu masih general dan umum karena baju itu bisa untuk siapa saja, dan jenis usia berapa saja.
Maka anda harus menargetkan secara lebih spesifik lagi calon konsumen anda seperti contoh berikut ini.
Misal anda membuat jaket, khusus untuk Pria, pencinta touring motor besar dan aksesoris perlengkapan touring.
maka spesifiknya hanya menjual :
aksesoris dan jaket > pria > khusus touring
Kenapa saya menganjurkan anda menargetkan calon pelanggan secara lebih spesifik?
Karena saingan anda untuk produk yang general akan sangat banyak dan cenderung sudah memiliki nama, anda adalah pendatang baru maka mungkin dalam waktu sekejap bisa langsung mengalahkan yang sudah “Branded” iya kan?
Selain itu untuk jenis usaha baru jika memilih produk yang lebih spesifik anda akan menghabiskan lebih sedikit anggaran untuk memasarkan produk anda nantinya, kenapa?
karena Cuma hanya fokus pada kelompok tertentu dimana market anda berada.

3. Lakukan Uji Coba Produk Terhadap Respon Pasar

Untuk mencegah anda membuat produk yang “gagal”, sebaiknya anda melakukan uji coba terhadap penetrasi pasar agar mendapatkan respon langsung dari calon konsumen anda.
Bagaimana caranya?
Anda bisa langsung bertanya pada orang terdekat anda dulu, mulai dari orang tua, kerabat, dan juga teman anda. Karena biasanya pendapat mayoritas mewakili suara dari calon konsumen anda. Atau lebih simpel lagi buatlah posting di media sosial, cobalah tanyakan pendapat mereka terhadap ide anda.
Respon mereka akan membantu anda menentukan apakah produk anda layak atau tidak karena media sosial itu contoh kecil lingkup masyarakat.

4. Memulai Dari Yang Kecil

Sudah mendapat respon positif dari responden anda, berarti itu merupakan sinyal dan lampu hijau jika sekarang adalah saatnya anda memulai langkah anda menjalankan usaha.
Tapi ingat jangan langsung menginvestasikan seluruh sumber daya atau modal yang anda punya, karena disini bisa di bilang anda masih berada dalam “area abu abu”, atau lebih mudahnya kita sebut dengan area yang belum kita kenali (masih coba coba).
Maka mulailah dari mendirikan yang kecil dulu baru setelah anda paham betul dengan kondisi pasar anda anda besarkan lagi usaha anda.


5. Memilih dan Menerapkan Media Pemasaran Yang Tepat

Seperti yang telah saya contohkan tentang menspseifikasikan calon pelanggan.
Yaitu taouring motor besar pria, maka anda bisa menggunakan alternatif lebih murah dengan menggaet salah satu tokoh yang memiliki nama, dan memintanya menggunakan produk anda, atau istilah dagangnya “edors”.
Selain itu untuk media lebihlah condong untuk menggunakan media berbasih internet karena internet bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen di bandingkan media masa lain seperti koran, radia, televisi, karena media lain cenderung dibatasi dengan region dan daerah atau tempat. Sedangkan internet tidak mengenal batasan itu.


6. Memenejemen Resiko Yang Mungkin Terjadi

Untuk usaha yang masih beta dan baru tahap peluncuran, mungkin saja mengalami hambatan, karena reaksi dilapangan bisa saja berbeda jauh dengan resksi yang telah diperhitungkan secara detail diatas kertas.
Jadi buatlah langkah anda selalu berada selangkah lebih maju didepan, hematlah sumber daya, untuk mempersiapkan rencana kedua, ketiga, dan rancana rencana cadangan selanjutnya untuk mempersiapkan kalau kalau rencana pertama anda gagal.
Baru nanti setelah usaha anda dirasa cukup siap dan potensi pasar sudah stabil anda bisa memulai menambah investasi anda.
Intinya anda harus mampu memanajemen resiko dan ancaman, serta kendala yang mungkin di hadapi nantinya.

7. Selalu Memikirkan Pengembangan Usaha Akan Seperti Apa

Pengembangan adalah siksus hidup yang akan selalu berdampingan dengan kemajuan usaha anda.
Jadi anda harus bisa memperkirakan dan mempersiapkan usaha anda selanjutnya akan dikembangkan seperti apa.
Contohnya bagaimana mas?
Contoh sederhananya dalam implementasi begini, anda bangun usaha jaket touring pria, setelah laris rencana anda selanjutnya apa, misal menyewa ruko di tempat strategis di kota A, setelah itu kesampaian apa lagi, misal membeli rukonya, terus apa lagi, misal membuka cabang dan begitu seterusnya.
Yang jelas perkembangan harus berjalan beriringan dengan perkebangan usaha anda.

saya belajar dari pengalaman saat berbincang dengan salah seorang penjual mie ayam, beliau berkata jika usahanya begitu begitu saja tidak mengalami peningkatan, dan hasil dari jualan mie ayam selama ini tidak kelihatan. Padahal jika diperhartikan dagangan nya selalu saja ramai di kunjungi pelanggan, mungkin kalau di kira kira pendatannya bisa dibilang lebih dari lumayan. Toh nyatanya usaha masih gini gini aja mas kata nya.
setelah bertukar pendapat ternyata saya bisa menarik kesimpulan jika penjual mie ayam ini berdagang hanya berorientasi dari segi pendapatan, tapi tidak pernah memperhatikan aspek usaha dari segi pengembangan, taunya beliau adalah setiap hari dagangannya habis dan laris, sudah. Beliau tidak sampai pernah terfikirkan perihal perkembangan usaha.
Padahal kalau mau memikirkan pengembangan usaha atau membuka cabang saya yakin beliau akan mempu membiayai karyawan 2 atau 3 orang, dan yang terpenting hal ini tentu tidak akan mengganggu dagangan yang sekarang, bahkan bisa memberikan sumbangsih pendapatan yang jauh lebih besar dari yang sekarang.
Dan selain itu berguna karena bisa membantu memberik orang lain pekerjaan.

Mungkin Cuma itu dulu tips yang bisa saya bagikan untuk anda perihal strategi memulai usaha dari 0, semoga memberikan sedikit manfaat.
Sampai jumpa 

Comments